Rabu, 11 September 2013

sukses berkarir

YUK, KEJAR KEMAPANAN

Sudah bukan zamannya lagi hanya ingin meraih jabatan tinggi. Yang lebih penting adalah melanggengkan karier, agar anda selalu dicari dan dibutuhkan.

Setiap orang punya gambaran masing-masing tentang karier yang mapan. Ada yang menggambarkannya dengan gaji besar. Ada yang menganggap dirinya mapan, bila bekerja di perusahaan multinasional. Ada juga yang mengidentikkannya dengan jabatan tinggi di perusahaan. Kebanyakan masih mengandalkan perusahaan untuk mendapatkan kemapanan karier. Padahal itu hanya bersifat sesaat.
Seiring tuntutan globalisasi dan kemajuan teknologi, banyak perusahaan mulai menata ulang sistem kerja mereka. Perampingan divisi, merger, dan outsourcing marak dilakukan demi efisiensi. Posisi tinggi di sebuah organisasi tidak menjamin pekerjaan anda akan aman dari perubahan. Bila hanya mengandalkan jabatan, bisa jadi anda digantikan oleh pihak ketiga yang punya kemampuan lebih.

Karier Vs Posisi
Saat ini prestasi tidak lagi dinilai berdasarkan waktu kerja di perusahaan tersebut, melainkan berdasarkan tingkat keahlian dan kemampuan dalam bidang pekerjaan yang digeluti. Usia bukan kendala bagi seseorang untuk jadi pemimpin. Manager dan bos muda pun bertaburan. Jika tidak memiliki suatu kemampuan, dengan mudah anda akan disalip karyawan lain.
Lagi pula, di dalam situasi bisnis yang tak menentu, jabatan mentereng di perusahaan bergengsi belum tentu menjanjikan rasa aman. Karena, setiap saat bisa terjadi masalah, yang membuat perusahaan gulung tikar atau pada akhirnya diakuisisi perusahaan lain. Pemanfaatan teknologi informasi dan struktur perusahaan yang berbasis jaringan (mengandalkan tenaga outsourcing), juga menjadi ancaman bagi kelangsungan karier seseorang. Karena, dengan sumber daya manusia sedikit saja, sudah banyak tugas yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Maka, yang kini lebih diutamakan dalam karier adalah memiliki career security ketimbang job security.
Tapi apa ya bedanya? Well, job security mengutamakan posisi dan jabatan. Kaitannya erat dengan loyalitas pada perusahaan. Tapi, ketika perusahaan guncang, anda bisa ikut goyah. Sedangkan career security mengutamakan pengembangan ketrampilan dan keahlian pribadi. Hal ini penting agar anda bisa memastikan bahwa diri anda akan terus dibutuhkan dalam setiap proyek pekerjaan, kapan pun dan di mana pun.
Layaknya sebuah perusahaan, begitulah cara seseorang yang memiliki career security, dalam mengelola diri. Selain mampu menyaring beragam pengetahuan yang dimilikinya dengan baik, ia juga harus rajin meningkatkan keterampilan. Tujuannya, untuk memastikan kariernya bersifat long lasting dan nilai jualnya di bursa kerja tetap tinggi. Meski tidak menduduki kursi direktur atau posisi puncak lain, anda akan selalu dicari perusahaan lain untuk diajak bekerja sama. Itulah ciri utama orang yang mapan dalam karier

Memasarkan Keahlian
Sebelum bisa mencapai tahap career security, terlebih dahulu anda perlu mengidentifiksi minat, talenta atau kelebihan, serta motivasi kerja anda. Melakukan analisis kemampuan pribadi adalah tahap penting, agar anda tahu pasti, keunggulan apa yang bisa anda terapkan dalam setiap tugas.
Tak perlu takut dicap sombong saat menonjolkan kelebihan pribadi. Penting bagi anda untuk mengetahui letak kekuatan anda dan kontribusi yang bisa anda berikan dalam sebuah proyek. Tanpa itu, bagaimana orang lain bisa yakin untuk menyerahkan pekerjaan tersebut kepada anda?
Tapi jangan berhenti sampai di situ. Usai menganalisis, anda perlu memasarkan kelebihan tersebut. Tak perlu 'menjualnya' pada perusahaan kompetitor, anda bisa melakukannya di tempat anda bekerja saat ini. Caranya antara lain dengan menawarkan diri membagi hasil pelatihan yang anda dapat di luar kantor dengan rekan lain, atau proaktif mengambil peran penting di dalam tim. Pihak management pasti akan memperhatikan sepak terjang yang telah anda lakukan.
Biasakan pula mendata setiap tugas dari perusahaan, sekecil apapun. Sewaktu-waktu, rekapitulasi pekerjaan ini akan dibutuhkan. Misalnya, untuk negosiasi gaji atau jabatan. Jadi tak perlu repot lagi, anda bisa langsung memberikan rekaman produktivitas tersebut pada yang berkepentingan.
Selain itu, untuk memiliki karier mapan, anda tidak boleh melupakan pentingnya membangun jejaring. Karena, koneksi luas merupakan lahan bagi anda 'menjual' kelebihan. Selama anda menjalin hubungan baik dengan banyak orang, anda tak perlu ribet mencari peluang atau pekerjaan yang menantang. Berbekal koneksi dan kemampuan interpersonal yang tinggi, nama anda akan selalu diingat. Hasilnya, ketika ada proyek penting, bukan tak mungkin sosok anda yang akan muncul pertama kali dalam benak mereka untuk diajak bekerja sama.
Selain untuk membuka peluang, jejaring juga berguna sebagai tolok ukur dalam mengukur kelebihan anda. Bagaimanapun, jika anda terlalu lama bekerja di satu perusahaan dengan sistem yang spesifik, terkadang anda jadi kurang mengetahui jenis tantangan dan tugas yang berbeda di perusahaan lain.

Tak Berhenti Belajar
Yang punya kemapanan karier bukanlah orang yang bekerja di dalam comfort zone. Karena, ia akan selalu melakukan langkah baru untuk meningkatkan performa. Mereka juga tidak mudah merasa puas. Mereka selalu berkeinginan memperbarui pengetahuan di bidang yang bersinggungan dengan pekerjaannya.
Akibat ritme kerja yang serba sibuk dan serba cepat, kadang seseorang menjadi terlalu larut dalam pekerjaannya dan keinginan untuk belajar jadi hilang. Toh, dengan bekerja seperti yang disuruh, ia merasa sudah memberikan hasil cukup. Padahal, bekerja ala kadarnya bukanlah formula sebuah kesuksesan.

Untuk memastikan anda tidak 'ketinggalan kereta', anda perlu memiliki target pribadi. Waspadalah jika dalam dua tahun terakhir anda bekerja, tak ada satupun ilmu atau keahlian baru yang anda pelajari. Karena, bisa jadi, anda tergolong tipe pekerja yang masuk di dalam comfort zone, sehingga enggan mengembangkan diri. Mulai sekarang, cobalah membiasakan diri membuat target-target pribadi, saat memasuki tahun baru. Jika perlu, libatkan pihak lain dengan memberitahukan target anda pada rekan atau sahabat di kantor. Biasanya, jika sudah dibagi pada orang lain, ada semangat lebih besar untuk mendapatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar